TEROR DUEL Buat NINJA INI JADI YANG TERKENCANG !! INI KABARNYA
Ninja 150R milik Alif Zulkarnaen ini, awalnya cuma buat harian. Tapi, karena sering diteror buat duel oleh pemilik Ninja dari bengkel lain, akhirnya tantangan itu pun diterimanya.
Sebenarnya enggak ada niatan buat balap. Tapi, apa boleh buat, lama-lama lelah juga denger tantangan itu, sebut Alif yang karib disapa Bos Oca itu. Ninja 2-tak miliknya, kini bermain di kelas standaran.
Peraturan yang diterapkan di kelas standaran, tak boleh mengaplikasikan part racing. Dalam permainan ini, semua harus kelihatan orisinil dari luar. Untuk trek yang ditempuh biasa main di 201, 500 dan 800 meter, bilang bos rental mobil ini.
Seting lebih fokus ke karburator dan knalpot saja. Lainnya standar. Tapi, tetap peranti yang standar boleh dimodifikasi, misalnya seperti korekan bor tunner di silinder blok.
Yang utama disentuh, bagian lubang exhaust. Harry Novrian selaku mekanik Ninja milik Bos Oca ini, memapas lubang pembuangan itu sekitar 3 mm. Dari ukuran standarnya yang 30 mm, kini menjadi 27 mm. Sempat coba main papas 2 mm, tapi masih kurang galak putaran bawahnya. Lebih pas di 3 mm, kata mekanik yang tinggal di daerah Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat itu.
Selanjutnya, lubang transfer juga turut di korek pakai bor tunner. Diambilnya juga 1,5 mm. Kalau tidak diambil dagingnya, bahan bakar yang masuk ke ruang bakar jadi kurang banyak. Karena bagian itu terdapat permukaan yang kasar, jelas mekanik Harry Motor ini.
Giliran lubang membran sekarang! Menurut pria ramah ini, bagian itu tidak boleh diambil terlalu banyak. Cukup 0,3 mm. Itu karena bagian ini mempunyai dinding yang sangat tipis. Kalau terlalu banyak, bisa menyebabkan krengkes jadi bolong. Apalagi lubang membran dan krengkes menjadi satu, ucap Harry lagi.
Pada penggunaan piston, mekanik bengkel rumahan ini juga mengandalkan piston aslinya, tapi sudah naik menjadi B yang awalnya A. Dimata Herry, Ninja memang sudah kenceng, jadi tidak perlu di bore up. Hanya saja penyesuaiannya pada kepala silinder. Biar putaran bawah tambah oke, mekanik ini memapas silinder head 1 mm. Sedangkan untuk bentuk kubah, mengikuti diameter piston.
Untuk menyesuiakan pada korekan blok piston, suplai gas bakarnya dipercayakan pada Keihin Pe 28 dengan paduan main jet 155 dan pilot jet 55. Sesuai spek standaran, pengapiaan juga mesti yang asli dari pabrik.
Sentuhan akhir, Harry melengserkan peranti saluran gas buang yang asli dengan memakai knalpot model kolong berbahan pelat 0,8 mm. Knalpot bahan model kolong ini membuat putaran atas lebih isi terus. Meskipun bahannya lebih tipis dari bahan standar. Sebab volume tabung sedikit ditambah, tutupnya.
DATA MODIFIKASI
Pelek depan : TK 1,20x17
Pelek belakang : TK 1,60x17
Ban depan : FDR 50/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Footstep : Yoshimura
sumber >> otomotifnet.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar